Tuesday 26 March 2013

EVOLUSI TEORI ORGANISASI DAN ADMINISTRASI

Teori-teori organisasi klasik adalah teori-teori yang berkembang di akhir abad 18, pada period yang sering disebut Revolusi Industri, yang awalnya dimulai di Inggeris. Menurut Hatch (1997: 27), pada Periode Klasik terdapat dua kelompok besar ahli pemikir organisasi.

Pertama, pemikir-pemikir aliran sosiologis yang mencoba mendeskripsikan dan menganalisa perubahan struktur organisasi dan peran-peran di dalamnya, serta implikasinya terhadap dunia sosial yang lebih luas. Di sini kita bertemu antara lain dengan nama-nama seperti Emile Durkheim, Max Weber, dan Karl Marx.
( aliran Humanis)

Kedua, pemikir-pemikir aliran administrasi dan manajemen yang lebih menitik-beratkan kepada masalah-masalah praktis yang dihadapi para pengelola organisasi pabrik dalam menjalankan tugasnya. Di sini antara
lain terdapat Frederick Taylor, Henry Fayol, dan Chester Barnard. (aliran scientifict)

Dua Aliran Perspektif Klasik


1. Aliran yang menekankan pencapaian efisiensi dan efektivitas organisasi (aliran scientific),
2. Aliran yang menekankan tuntutan kebutuhan sosial dan psikologis manusia (aliran humanis).

Adam Smith (1776), Ahli Ekonomi Politik, Skotlandia


Adam Smith layak disebut sebagai bapak sistem ekonomi pasar bebas (free-market).  Terhadap teori
organisasi, sumbangan terpenting Adam Smith adalah pengamatan dan analisanya tentang efisiensi organisasi melalui konsep pembagian kerja (division of labour).


Karl Marx (1867), Ahli Filsafat dan Ekonomi, Inggeris


Bukunya Das Capital merupakan kritik pedas dan sistematis terhadap sistem kapitalisme, terutama dampaknya terhadap kehidupan sosial. Kontribusinya terhadap teori organisasi yaitu memberikan kritik terhadap kontrol yang dilakukan pemilik modal terhadap para pekerja. Ia mengajukan teori alienasi sebagai
acuan dalam menggambarkan efek-efek negatif kapitalisme terhadap para pekerja.

- Bagi Marx, organisasi tidak lain adalah sarana untuk mengontrol pekerja.
- Pengaruh Marx yang lainnya terhadap organisasi adalah kritik terhadap dorongan efisiensi dan efektivitas


Emile Durkheim (1867), Ahli Sosiologi, Perancis


Pemikiran Durkheim, sebagaimana tertuang dalam Division of Labour in Society, adalah perluasan dari gagasan Adam Smith. Dia mengembangkan gagasan division of labour tidak semata-mata untuk menjelaskan organisasiorganisasi di bidang industri, melainkan mencakup pula organisasi-organisasi sosial pada umumnya.


Frederick W. Taylor (1911), Ahli Manajemen, A.S.


Gagasan terpenting dari Taylor adalah penerapan prinsip-prinsip ‘ilmiah’ dalam melakukan pekerjaan dan mengontrol pekerja. Gagasannya yang cukup berbekas hingga sekarang dalam praktek organisasi adalah sistem penggajian performance-based, yakni menjadikan upah atau gaji sebagai salah satu cara mengontrol
agar para pekerja mematuhi manual atau instruksi yang telah disusun.


Henry Fayol (1919), Insinyur, Direktur, dan Ahli Administrasi, Perancis




Fayol menyusun analisis rasional mengenai
taksonomi fungsi-fungsi dan struktur organisasi, 
yang secara sederhana dapat disusun dengan singkatan POSDCORB (Plannning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Record-Keeping, Budgeting).


Max Weber (1924), Ahli Sosiologi, Jerman


Weber mendasarkan pemikiran birokrasinya pada konsep otoritas formal (formal authority) yang impersonal, obyektif, dan rasional.  Birokrasi semacam ini dijalankan dengan aturanaturan dan prosedur baku, melalui bentukbentuk kontrol legalistik. Pengaruhnya terhadap  teori organisasi terutama adalah pada aspek organisasi publik.


Chester Barbard (1938), Ahli Manajemen, A.S.


kritik terhadap kecenderungan tidak manusiawi dalam organisasi-organisasi rasional yang terlalu menekankan
efisiensi dan efektivitas.  Tugas kunci dari seorang administrator atau eksekutif, adalah mengelola aspek informal sedemikian rupa sehingga  dapat mengembangkan sistem sosial yang kooperatif dalam organisasi. Tugas-tugas yang telah terdiferensiasi perlu diintegrasikan kembali lewat upaya mengkomunikasikan tujuan-tujuan organisasi dan memberi perhatian terhadap motivasi pegawai/pekerja.











No comments:

Post a Comment